The Night we did not want

- Februari 12, 2018

Malam yang tidak kami inginkan....

Jujur sebenarnya ini adalah malam yang tidak kami inginkan karena malam ini adalah malam terakhir bagi kami bersama Papa Olaf dan mama Annet yang setelah 1 bulan telah kami lalui bersama.

Dari 6 enam hari yang lalu, aku selalu berdoa dengan waktu yang tinggal beberapa hari lagi kebersamaan ini akan berakhir karena kami harus kembali ke Indonesia.

Kemarin saya sebenarnya merasa bersalah karena saya tidur lebih awal, sebenarnya karena saya sangat sedih melihat papa olaf dan mama annett waktu mereka pulang dan aku tidak sanggup melihat wajah mereka sehingga aku memaksakan diri untuk tidur lebih awal dan tak sanggup menyambut mereka pulang saat tiba di rumah.

Maaf papa olaf dan mama annett, aku tidur itu sebenarnya dalam keadaan menangis karena waktu kebersamaan kita akan berakhir dan kekeluargaan yang terbina 1 bulan ini begitu indah dan kebersamaan kita begitu sakit untuk di akhiri.

Dan akhirnya ....

Setelah kami sampai di rumah setelah berkeliling seharian, kami kumpul di rumah bersama papa olaf, mama annet, Ron, Akbar dan saya. Bercanda, ketawa dan sesekali menyebut :

HORMAT..........dan kami pun semua mengangkat tangan dan memberi hormat layaknya tentara.

BERI JEMPOL......dan kami beramai ramai mengangkat Induk jari seakan bilang Ok....

Sambil menonton youtube melihat orang orang hebat mempersembahkan kehebatannya, dan mama annett secara tiba tiba menangis.....

Kami pun memeluk mama annett dan akhirnya kami layaknya saudara yang sangat menyayangi saling berpelukan ...

Dan maaf.......saya menulis ini tak mampu meneruskan tulisan ini...karena air mataku tidak bisa terbendung dan saya terus menulis ini sambil menangis.....

Maaf....maaf.....